Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Milenial

Deteksi Lebih Dini Gangguan Mental Skizofrenia

Kesehatan mental seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang meninggalkan dampak pada perilaku dan kepribadiannya. Apabila kesehatan mental terganggu, maka akan muncul penyakit mental atau gangguan mental. Terjadinya gangguan mental akan berpengaruh pada cara seseorang berhubungan dengan orang lain, cara menangani stres, hingga muncul hasrat untuk menyakiti diri sendiri. 

Terjadinya gangguan mental dapat dikenali dari beberapa gejala yang muncul. Diantaranya adalah merasa ketakutan, menarik diri dari orang lain, suasana hati mengalami perubahan drastis, mudah marah dan tersinggung, sering bingung, halusinasi, sulit berkonsentrasi, dan berbagai gejala lain sesuai dengan penyebab gangguan mental itu sendiri.

Tips Generasi Milenial Menjaga Kesehatan Mental

Sama seperti kesehatan fisik atau badan, kesehatan mental juga harus senantiasa dijaga. Jangan sampai generasi milenial sebagai penerus bangsa di masa depan, justru mengalami gangguan mental. Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mental bagi para milenial. Berikut penjelasannya:

1. Senantiasa berpikir positif

Saat pikiran dipenuhi oleh hal-hal negatif, tentu kesehatan mental akan ikut terganggu. Pikiran negatif hanya akan membuat kita terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang negatif pula. Berbeda halnya dengan berpikir positif yang akan berdampak baik bagi kesehatan mental maupun kesehatan fisik. Jadi, jauhi hal-hal yang hanya akan memberi dampak negatif. Pastikan untuk selalu berpikir positif pada apapun yang terjadi.

2. Mencintai diri sendiri

Banyak milenial yang merasa frustasi atau depresi karena tidak bisa menjadi seperti orang lain. Kehidupan orang lain yang terlihat lebih sempurna, seringkali membuat kita sulit untuk menerima dan mencintai diri sendiri. Akibatnya, selalu berusaha untuk bisa menjadi seperti orang lain yang justru membuat kehidupan menjadi tidak bahagia dan merasa tertekan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menerima dan mencintai diri sendiri. Tidak perlu iri dan membandingkan diri sendiri dengan kehidupan orang lain. Dengan mencintai diri sendiri, maka akan lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal yang positif. Tentu saja, ini akan memberikan dampak baik untuk kesehatan mental.

3. Lakukan aktivitas yang bermanfaat

Terlalu banyak memiliki waktu luang, biasanya hanya akan membuat kita menjadi banyak melamun, galau, dan memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan. Oleh karena itu, sebaiknya manfaatkan waktu luang yang dimiliki untuk melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat. Misalnya, berolahraga, membuat kebun di halaman rumah, dan aktivitas bermanfaat lainnya.

4.  Pilih teman yang tepat

Tidak dapat dipungkiri bahwa teman sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku seseorang. Misalnya, teman yang suka mengajak merokok dan mabuk-mabukan. Biasanya, teman semacam ini akan mengajak teman lainnya untuk melakukan hal yang sama. Maka dari itu, carilah teman yang bisa memberikan energi positif, memberikan contoh yang baik, dan membuat kita lebih semangat untuk mewujudkan cita-cita. 

5. Gunakan sosial media seperlunya

Sosial media seakan sudah menjadi teman setia bagi para milenial. Tidak disangka, banyak sekali hal-hal negatif yang menyebar melalui sosial media. Jika tidak pandai menyaring informasi dari sosial media, maka bisa jadi akan termakan hoax, terjatuh pada video pornografi, atau hal-hal negatif lainnya. Jadi, pastikan untuk menggunakan sosial media seperlunya dan tidak berlebihan.

Jika terjadi beberapa gejala gangguan mental, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikiater atau psikolog. Hal ini sangat penting karena gangguan kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Harus ditangani secepatnya dengan bantuan psikolog dan psikiater profesional.Untuk mempermudah konsultasi dengan psikiater setiap saat, sebaiknya gunakan fitur chat dengan dokter menggunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi layanan kesehatan yang satu ini akan membuat proses konsultasi dengan ahli kesehatan menjadi lebih praktis, cepat, dan gratis. Sangat menguntungkan bukan? Bukan hanya konsultasi masalah kesehatan mental, masalah kesehatan fisik pun bisa dikonsultasikan dengan dokter lewat aplikasi Halodoc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *