4 Film Semi Thailand Kontroversial Yang Sebaiknya Tidak Ditonton

10 Deretan Film Semi Thailand Genre Horor, Komedi dan Erotis

Berbicara tentang film Thailand memang tidak ada habisnya. Banyak pecinta film Thailand berbagai genre mulai dari horor, komedi sampai film dewasa. Saat ini Thailand cenderung cukup berani membuat film-film dengan adegan vulgar ataupun isu sensitif.

Tidak heran jika ada beberapa film Thailand yang kontroversial sampai dilarang tayang di beberapa negara. Isu sensitif seperti transgender serta yang bertentangan dengan norma budaya timur memicu pertentangan dari berbagai pihak.

Berikut ini film semi Thailand yang mengandung kontroversi karena terlalu berani mengangkat isu sosial yang sensitif. Simak sekilas sinopsis beberapa film berikut ini.

Insect in The Backyard

Film yang berjudul Insects in The Backyard ini masuk ke dalam daftar film yang kontroversial. Bagaimana tidak, film ini mengangkat isu sensitif, seperti prostitusi dan kelompok seksual minoritas. Cerita bermula dari seorang ayah transgender dan dua anaknya. Sang ayah berjuang membesarkan anak-anaknya sendirian setelah istrinya meninggal dunia.

Konflik dimulai ketika Johnny dan Jennifer malu dengan identitas seksual ayahnya. Mereka berusaha hidup mandiri dan pergi meninggalkan rumah. Sialnya mereka tidak mendapatkan kehidupan yang layak sesuai ekspektasi. Johnny terlibat dunia prostitusi sebagai jalan pintas mendapatkan uang.

Film ini menampilkan adegan intim yang bertentangan dengan norma dan moral kehidupan sosial. Isu prostitusi yang menjadi tema sentral pada film ini mengakibatkan film ini ditentang di berbagai negara.

Syndromes and A Century

Film ini gagal tayang di negaranya sendiri disebabkan banyaknya adegan seksual di dalamnya. Ironisnya film ini menuai pujian di New Crowned Hope Festival. Sang sutradara telah diminta untuk memotong beberapa adegan panas. Namun, sutradara menolak dan tetap teguh dengan pendiriannya.

Film ini bercerita tentang dua dokter yang saling jatuh cinta di sebuah rumah sakit kecil. Keduanya dipenuhi dengan adegan kemesraan dan hubungan intim.

ArpatArbat

Arpat/Arbat mengisahkan kehidupan seorang biksu pada umumnya. Akan tetapi, Arpat menjadi film Thailand yang dilarang tayang karena dianggap mencemarkan nama baik biksu. Film ini menuai protes sebelum dan sesudah penayangan.

Film ini menceritakan seorang biksu yang melakukan kekerasan, mengonsumsi minuman alkohol, dan menjalin cinta. Bahkan, ada adegan biksu berciuman secara gamblang. Masyarakat Thailand yang umumnya beragama Buddha, melayangkan protes terhadap film tersebut. Penggambaran sosok biksu dalam film dianggap melecehkan agama.

Jan Dara

Film ini dibintangi oleh artis papan atas Mario Maurer. Film ini dilarang tayang karena memuat banyak adegan panas dan vulgar yang cukup tabu. Film ini mengisahkan seorang laki-laki rupawan yang tinggal serumah dengan ayah yang sadis dan bejat. Ayahnya membencinya karena istrinya meninggal saat melahirkannya. Latar film ini cukup menarik mengangkat tema tahun 1930an.

Jan menjadi sosok yang penuh rasa bersalah karena sang ibu meninggal saat melahirkannya. Disisi lain dia harus menanggung kebencian sang ayah. Dia sangat merindukan sosok ibu dalam hidupnya. Jan tumbuh bersama dengan ibu tirinya, Bibi Wad.

Ayahnya memiliki gundik bernama Madame Boonleung. Kehidupan Jan makin runyam ketika ia terlibat hubungan seksual dengan salah satu gundik ayahnya. Sejak saat itu, perilaku seksual Jan mulai terliha tidak wajar.

Film ini menuai banyak kritikan karena mengandung adegan seks yang mencerminkan hubungan dengan keluarga atau inses. Pemerintah dengan tegas meminta agar memeriksa kartu identitas sebelum tiket dijual kepada penonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *